3 Apr 2012

Photo Set

Hujan tiba-tiba turun dengan cukup deras sore itu, puluhan penggemar komik segera mencari tempat untuk berteduh. Beberapa gambar hasil jamstrip tampak luntur gara-gara terkena air hujan, dan untuk sementara acara  “EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic” terpaksa di hentikan. Satu jam sebelumnya para pelaku komik sekota solo berkumpul dengan antusias di depan pasar triwindu di ngarsopuro, mereka merapat ke tempat tersebut dalam rangka menghadiri  “EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic” yang diadakan oleh Komisi Solo
“EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic” diadakan dalam rangka memperingati hari Bumi Sedunia, sore itu teman-teman Komik berkumpul membuat komik keroyokan bertema “EARTH HOUR”, sebuah kampanye sederhana tentang pentingnya mencintai bumi dengan cara menghemat energi dan melestarikan lingkungan.
Acara sesi pertama  “EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic” dimulai pada pukul 16.30 WIB, mereka berkumpul melingkar di depan Pasar Triwindu mendengarkan Boocan menjelaskan teknis acara Jamstrip. Sore itu dihadiri oleh pecinta komik dari banyak komunitas, teman-teman dari Yobiko, Parko Marko, teman-teman dari ISI Solo, UNS, ASDI, dan lain-lain. Belum sempat mereka menyelesaikan jamstrip sesi pertama, hujan tiba-tiba datang. Segera saja mereka berpindah ke emperan toko tradisional di samping Pasar Triwindu. Dikarenakan kendala cuaca tersebut, akhirnya sesi pertama jamstrip komik hanya menghasilkan beberapa lembar komik saja. Walau secara kualitas sesi pertama dari  “EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic” kurang memuaskan, namun setidaknya event tersebut telah mengobati keriduan teman-teman komik untuk saling bertukar informasi tentang keadaan komik di kota Solo.
***
Boocan tampak kerepotan membawa kertas linen berwarna hitam dari ruang sekretariat “EARTH HOURS”, sementara cowok berambut kribo bernama Mujix tampak memindah beberapa sepeda onthel untuk di sulap menjadi ruang pameran alternatif sesi kedua  “EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic”. Mereka adalah koordinator event tersebut, tak lama kemudian menyusul Arumania, Suryo dan Jeki. Gerombolan gak jelas tersebut kebetulan berasal dari KOMISI, yak, kalian benar, sebuah komunitas komik paling unyu-unyu di kota Surakarta. Untuk sesi kedua dari acara   “EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic”, KOMISI membuat stan menggambar bertema “EARTH HOUR’S: Cintai Planet Bumi”. Di stan tersebut di sediakan kertas linen berwarna hitam, sekotak crayon warna-warni, dan tentu saja segudang semangat berbagi melalui media Komik dari teman-teman Komisi. Malam sabtu tanggal 31 Maret 2012, para pengunjung di beri kesempatan untuk menyuarakan aspirasi mereka tentang “EARTH HOUR” melalui gambar.
Acara berjalan meriah, puluhan pengunjung dari berbagai kalangan ikut berpartisipasi secara aktif menorehkan goresan mereka dengan bersemangat.  David seorang bule dari California mengatakan bahwa acara seperti sangat menyenangkan, dia membuat sebuah gambar seorang pemuda menaiki sepeda onthel dengan tagline “BIKE BIKE SAJA” (dibaca: baik-baik saja), sebuah plesetan yang cerdas tentang kampanye Bersepeda untuk menyayangi bumi. Sementara sekelompok anak-anak sekolah dasar malah menggambar bumi yang terbakar gara-gara ulah manusia yang semakin tidak manusiawi. Ketika teman-teman sedang asik menggambar, tiba-tiba suasana pasar ngarsopura mendadak gelap. puncak peringatan “EARTH HOUR’S” di Ngarsopuro, yaitu pemadaman listrik dan lampu selama 60 menit dari jam 20.30 WIB sampai 21.30 WIB akhirnya dimulai.
***
“EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic” - adalah sebuah Kampanye gokil yang diadakan KOMISI untuk memperingati “Earth Hour” di kota Surakarta. Okey, ketika semua panita berpikir bahwa acara menggambar “EARTH HOUR’S: Cintai Planet Bumi” telah berakhir ketika lampu padam, ternyata pikiran itu salah. Minat dari pengunjung Pasar Ngarsopuro ternyata belum berakhir, saat suasana gelap gulita tersebut tiba-tiba terdengar teriakan seorang anak kecil:
“Mamah, saya mau gambar gunung sama pohon lagi!!”,
kontan para panitia “EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic” panik dan segera mencari alternatif pencahayaan yang tepat buat keadaan itu. Seorang pengunjung tiba-tiba menyalakan senter dari hape kecilnya, dia menyoroti anak yang merengek minta gambar tersebut dengan cahaya putih yang cukup terang untuk menggambar, inisiatif pengunjung tersebut di ikuti para pengunjung yang lain untuk menyalakan sejenak Hp mereka untuk menerangi stan menggambar kami yang cukup ramai. Tak dapat di sangkal gara-gara aksi tersebut, banyak pengunjung lain yang segera meraih kertas dan crayon untuk menggambar lagi dengan cahaya seadanya. Kampanye gokil untuk memperingati “Earth Hour”dengan komik ini memang benar-benar berjalan gokil, acara pemadaman tersebut berjalan satu jam, tempat yang gelap dengan cahaya lampu seadanya itu ternyata tak menyurutkan para pengunjung untuk menyuarakan aspirasi mereka tentang “EARTH HOUR”.
***
Malam telah semakin larut, keramaian di pasar Ngarsopuro sedikit berkurang. Malam itu acara “EARTH HOUR” di kota solo telah berakhir, berbagai stan telah membereskan perlengkapan mereka, beberapa petugas parkir tampak sibuk mengatur laju para penonton yang mulai meninggalkan lokasi perayaan. Namun tak jauh dari lokasi tersebut, tampak Sesosok cowok berambut kribo dan seorang pemuda berkaus putih nekat menggelar MMT cukup lebar di jalan raya depan pasar Triwindu Ngarsopuro, sejenak setelah MMT itu di bentangkan, 10 orang pemuda (ralat: ada satu orang pengen diakui bahwa masih muda inisialnya CF^^a) segera berkumpul sambil membagikan kertas HVS dan spidol Hitam. Okey, ada sebuah agenda tak terduga malam itu. Agenda itu bernama Jamstrip komik session curhat:D
Wadezig, sesi tak terduga tersebut ternyata menjadi pilihan yang tepat untuk melepaskan penat setelah lelah berkutat dalam rangkaian acara “EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic”. Okey, sepertinya curhat dan mengobrolkan masalah pribadi melalui jamstrip komik adalah cara yang ampuh untuk merilekskan semua otot (ya semua otot, dari otot kepala sampai di bawah paha). selain jamstrip kami membicarakan kelanjutan nasib karya hasil karya“EARTH HOUR’S: Jamstrip Comic”. (walaupun di sela-sela obrolan serius tersebut ada obrolan tentang ‘Love is you’-nya Cherry Belle yang di gagas pemuda berinisial CF dan MJ),
akhirnya setelah ngobrol dengan santai, disepakati akan diadakan pameran sederhana di Solo Car Free Day minggu depan. setidaknya setelah para pengunjung memberikan aspirasi, mereka berhak mendapatkan ‘reward’ sederhana yang bernama ‘pertanggung jawaban Karya’. Eniwei, di tunggu saja kabar ter-up date dari kami, so jangan lupa ya tetap semangat melakukan apapun :)

di tulis oleh Mujix, koordinator KOMISI SOLO dan bekerja sebagai mahasiswa lama yang belum kelar kuliah gara-gara terlalu asik bikin huru-hara di dunia komik kota Surakarta, untuk lebih jauh mengenal doi bisa mampir ke http://flavors.me/lemonteacomic


Solo, 01 April 2012
 

0 komentar:

Posting Komentar

Katakan apa yang ingin kamu katakan