menarik selaksa harap menuju doa-doa yang mengangkasa
aku dan kamu
dengan jarak sejengkal mimpi
tentang dunia yang kita bangun sendiri
adakah ini bukan sebuah utopis di awal pagi?
syahdu remang-remang hari dalam memulai detikan waktu
mengundang senyuman memacu lagi tekat dan semangat
masih banyak angan-angan yang belum tertuliskan
terlalu banyak keinginan yang tak berani direalisasikan
aku dan harapan
bersedeku dalam pilinan ikatan yang mengharu
seperti
kamu dan kenyataan
berlarian sepenangkapan indera penglihatanku
berceloteh ringan tentang malam-malam yang kau taklukkan
aku sedang tak ingin menjadi pemberontak,
maka kulajukan kaki menuju ruang-ruang kaca,
dengan kerlipan lampu-lampu asa di sepanjang lorongnya.
tentang cinta, atau cita?
lebih kepada cinta akan cita,
bukan melulu berkutat pada picisan kata.
biarlah bungkam rerangkai rayunya,
dan hanya akan kuaksikan dengan diam segala persaksian.
nanti, akan ada waktunya aku mengembangkan tawa lebar,
menunjukkan pada kalian tentang kebanggaan yang kubangun perlahan.
terima kasih,
atas seduhan semangat dan ucapan kepercayaan,
akan kuhirup perlahan sebagai penenang kerendahan diri yang keterlaluan.
Khadijah Auliaur Rohmaani
Penulis aktif, dengan lebih dari 300 note di fb
Sekarang berstatus sebagai mahasiswa UGM jurusan Psikologi
Penulis aktif, dengan lebih dari 300 note di fb
Sekarang berstatus sebagai mahasiswa UGM jurusan Psikologi
28 Maret 2012
seperti minum susu dengan selembar roti , bacaannya enak
BalasHapuswah baru tahu, hahahaha. ini siapa ya? terima kasih banyak apresiasinya :3
BalasHapus