31 Mar 2012

Silent Love

Silent Love ….



Hidup… hidup adalah sebuah anugerah dari yang kuasa. Hidup mengajari kita banyak hal dari rasa bahagia, senang, hingga sakit```` ia bagaikan halaman-halaman dari sebuah buku cerita. Dan di dalam cerita itu ada seorang tokoh. Yaitu seorang pribadi anak manusia yang mengukir tinta kehidupan. Jalinan kasih dan cinta terukir manis didalamnya. Tapi aku selalu ingin bertanya,,,,, “Tuhan mengapa Engkau ciptakan bahagia jika pada akhirnya harus jatuh untuk sakit, mengapa ada cinta jika pada akhirnya harus mendrita…..?”



Alunan angin menerbangkan dedaunan dan membawanya ke beranda rumahku.

“ ra,, masuk yuuk. Dingin ini!!”

seru Eva sepupuku. Seraya tak mau beranjak “emm, nanti deh va aku masih betah disini”

“hmm, terserah deh aku mau masuk,, dingin euy!!” tanggap eva sambil mendekap badan.

Hembusan angin sore yang dingin kembali menghampiri. Tapi aku tetap belum ingin beranjak dari tempatku. Dinginnya sore ini sungguh membuatku bahagia. Angin petang tanda hujan akan turun. Tes… tes… tes… dan akhirnya deras,, dalam lamunan kupandangi air yang turun dari langit. Ih.. hujan entah mengapa aku sangat mengagumimu, kau bagai tangis langit yang membawa kebahagiaan tersendiri. Di tengah derasnya hujan kupandangi jalan menuju rumahku. Dan kulihat sebuah motor datang menghampiri,, sudah kuduga itu dia.

“ kenapa datang di saat hujan begini??” tanyaku khawatir

“ umm, tak bisa ku tahan rasa rinduku padamu…” jawabnya padaku

Aku hanya bisa tersenyum “ masuk dulu yuk.. aku bikinkan the hangat”

Dia duduk di kursi tengah dan memandangi semua hasil lukisanku. “ ra, yang ini bagus… jadi mana yang akan kau pamerkan di galeri??”

“ ini pakai handuk dulu.. tehnya aku taruh di meja…. Aku pikir lukisan ibu dan anak ini saja.”

Ia menenggak tehnya dan tersenyum padaku.

.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

“ ra!!! Melamun saja lu… sini masuk!! Dingin tahu di luar.” Eva membangunkanku dari lamunan yang ternyata aku masih terduduk di beranda depan.

“va kenapa aku ada disini?? Dimana dia??”

“ dia siapa ra??!! Loe itu nglindur yah… sudah sini masuk.”

Aku mengikuti ajakan eva dan berpindah kedalam rumah karena diluar juga sudah cukup dingin.



Malam dingin berbalut kesunyian menandakan kehangatan harus segera dihadirkan.

“va, doa dulu deh sebelum makan” kataku pada eva

“ iya neng anra sayang…..”

Dalam dingin kuhabiskan makan malamku. Sesaat kemudian kudengar suara pintu depan diketuk. Kuhampiri dan kulihat dia sudah berdiri di depan pintu. Tanpa sadar sudah kulontarkan senyum dan mengantarnya masuk. Dengan hati yang kegirangan kubuatkan secangkir kopi untuknya.

“ bagaimana hari ini??”

“umm, cukup rindu padamu.” Jawabnya…

Aku hanya bisa tersenyum dan memandanginya. Sejenak aku melayang dan kemudian akupun melihat kematanya.. kupandangi betapa indah mata itu. Hingga aku tersadar iya pun menatap balik padaku. Pandangan yang sangat hangat darinya. Mata hitam bulatnya memandangku dengan penuh kasih. Wajah manis berbalut lesung ketika tersenyum terus memandangiku…. Semakin dekat dan dekat… hingga akhirnya aku jatuh dalam ciuman hangat di malam yang dingin. Nafas berpacu dengan cepat… kehangatan yang ia berikan tersampaikan. Bibir kami saling menempel lembut. Tanganku memegang tengkuk kepalanya. Sejenak ia menghentikannya dan tersenyum padaku…

“ aku tak bisa hidup tanpamu malaikatku..”

Aku pun membalas “ aku juga ingin kau selalu ada disisiku”

Sesaat kudengar sahutan” hey.. neng melamun lagi loe.. sudah belum tuh makannya?? Sini biar aku cuci piringnya”

“ va, dimana dia??” tanyaku

“kau nglindur lagi yah neng… kamu tuh dari tadi sedang makan sama aku dn tidak ada orang lain disini”

“jangan bercanda kau va!!”

“coba kau pikir saja sendiri. Kau sedang dimana sekarang??”

Eva benar aku sedang di ruang makan bersamanya dan tidak ada orang lain. Tapi apa itu hanya ilusi??? Lalu kemana dia…. Dia selalu datang di saat sepiku. Aku memitar ingatan ke sore tadi dan masih terpampang jelas dibenakku ketika dia datang di tengah derasnya hujan. Tubuhnya yang basah, aroma tubuhnya yang khas, dan kehangatannya semua tampak begitu jelas dan nyata…

Ku terbangun di pagi buta. Dingin embun merambah ke kulit….. serasa masih ingin tinggal di ranjang. Tapi waktu telah menunjukkan pukul 5 pagi. Segera ku beranjak kekamar mandi.

“ ra,, cepat gih aku sudah kebelet ini!!” seru eva dari luar kamar mandi

“iya va, aku sudah mau selesai kok” sahutku

Gemericik air shower yang mengalir segera kumatikan dan segera aku keluar dan menuju kamarku untuk memanjakan wajah.

Kupandangi baju-baju di almari dan kutimbang-timbang mana yang harus aku pakai untuk hari ini. Terdengar suara hangat yang khas dan sangat kurindukan..

“ sudah kubilang,, aku suka melihatmu dengan warna putih atau ungu”

“emm, yang ini bagaimana??” tanyaku

Ia hanya tersenyum dan menganggukkan kepala. Kemudian ia memeluku dari belakang dan berbisik di telinga kananku “ aku begitu menyayangimu hingga tak sanggup melihatmu bersedih”

“ra,, cepetan.. Satria sudah menunggu tuh” teriak Eva dari luar kamarku.

Akupun tersadar aku masih berdiri di depan cermin dengan menenteng gaun ungu di tanganku. Aku hanya sendiri di kamar dan tak ada dia yang kurindukan,, segera kulempar gaun itu ke almari dan kupakai kaos warna ungu dan dress warna putih yang sepadan dengan sweater putih yang kukenakan. Segera ku keluar kamar dan kuhampiri satria yang sudah menunggu bdi ruang tengah.

“hei,, pagi sekali sudah datang??!” seruku

Dia melempar senyum “ ya,, gue pengen sarapan bareng loe. Gimana kalau kita ke rumah makan depan galeri dulu??”

“ emm, boleh juga…..” jawabku

Satria membukakan pintu mobil untukku “ silahkan tuan putri..”

Aku terkekeh kecil “ ada-ada saja kamu..”

Sepanjang jalan kupandangi semua aktivitas di pagi hari. Anak-anak pergi ke sekolah, warung-warung yang mulai membuka rizkinya…

“ jadi mau makan apa nanti??” suara satria mengalihkan pandanganku

“ terserah yang penting bisa dimakan” kataku

“ kalau hatiku aja bagaimana??” goda satria

“ eh,, gombalnya keluar yah…” aku tersenyum kecil

“ hehehe,, gak gombal kok tapi Cuma merayu..” jawab satria

“ haha bisa aja” sahutku

Tak tersadar karena asik ngobrol ternyata kami sudah sampai di D’javvu resto depan galeri lukisan milik satria. Semua karyaku selalu dipamerkan di galeri ini.

Seperti saat berangkat tadi satria kembali membukakan pintu untukku. “ selamat datang tuan putri,,”

Aku serasa terbang diperlakukan seperti itu. Tapi akau hanya bisa membalas dengan senyuman.

Kupandangi bunga-bunga mawar di depan resto dari meja di pinggir balkon atas. Alunan musik klasik terdengar indah dari sentuhan jemari sang pianis.

“ra, gue k toilet dulu yah” pamit satria

“ok” sahutku dengan senyum

“ makannya tunggu aku yah manis,,, “ ia terkekeh ketika mengatakannya

Pelayan datang membawa pesanan kami tapi satria belum kembali. Nasi goreng goreng special yang di taburi udang goreng tampak begitu lezat dan perutku pun sudah keroncongan. Dan saat itu juga terdengar lagi suara hangat darinya.. “ sudah kubilang jangan banyak makan yang berminyak dan berlemak.. tak baik untuk kesehatanmu” bisiknya sambil mengecup dahiku. Aroma dan kehangatannya terasa nyata di dekatku. Bagai alunan nada ia mengalir melalui lirik-lirik yang tentram.

“ bisakah kau berjanji untukku??” getar suara yang menentramkanku

“ berjanji untuk apa??” tanyaku

“ berjanjilah untuk selalu hidup bahagia” bagai alunan puisi yang berjajar selaras.

“ra,,, ra,,, hei loe knapa manis??” satria bertanya khawatir

Tersadar dia kembali menghilang. Kemana perginya suara hangat dan aroma yang kurindukan tadi???

“ra,,, baik-baik saja kan??” satria semakin khawatir

“sat,, aku lagi ga enak badan.. kurasa aku harus pulang. Kamu bisa handle sendirikan pertemuan dengan investor..” sahutku dengan rasa menyesal

“ tapi kita belum menyentuh makannannya sama sekali… ya sudah biar kuantar kau pulang”

“ tidak.. tidak usah.. biar aku pulang sendiri” tolakku kepadanya

“ tapi ra…”

Aku memotongnya “ tidak,, tidak perlu!!”

Aku langsung beranjak pergi, kutinggalkan satria yang tampak kecewa.. dalam hati kiberkata maaf sat.. aku harus pergi sebelum semua menjadi semakin dalam…



Dalam hitam semua tampak lebih terang, dalam hujan semua tampak lebih cerah, dalam dingin semua terasa hangat. Hal-hal yang tak semestinya menjadi lebih nyata. Ilusi dan nyata tak ada beda…..

Belum sempat kumerebahkan badan eva sudah menimpaliku dengan pertanyaan “ ra kamu kenapa??”

“ satria bilang kau langsung pulang dan tak menyentuh makanan sedikitpun”

“ tahu lah va …” sahutku

“apa kau akan terus seperti ini???!! Buka matamu ra… satria begitu menyayangimu tapi kau..”

Seraya memotong” entahlah va.. aku bingug,, masih kuberharap kehadirannya”

“ ra itu sudah 2 tahun… dan kau masih ..”

“ 2 tahun apa maksudmu??” tanyaku

“ bahkan kau tak ingat,,,,,,, aku tak ingin menambah keadaanmu semakin parah tapi harus kukatakan …

Sekarang aku tanya siapa nama yang kau harapkan kehadirannya??”

Mendengar pertanyaayn eva serasa hatiku tersedak.. semua tampak hitam,,,, aku tak bisa pungkiri eva benar bahkan aku tak tahu siapa dia. Dia yang selalu hadir dan mewarnai duniaku, bahkan untuk menyebut namanya saja aku tak ingat..

“ sudah 2 tahun ra sejak kecelakaanmu dengan kevin,,, ra kevin sudah tentram disana, aku tau itu sulit tapi kau harus berjalan maju” mendengar nama itu tangisku tak bisa kutahan… bahkan kejadian 2 tahun lalu pun aku tak ingat… lalu apa yang selama ini terjadi.. kehadirannya di hari-hariku apakah semua itu hanya mimpi..

“ va lalu apa yang terjadi padaku,,,?? Kenapa aku tak ingat apa-apa??”

“ra,, kau harus sabar kevin sudah tenang.. mungkin ini saatnya aku cerita… dulu ketika kamu dan kevin kecelakaan.. kamu koma selama 1 minggu… dan setelah sadar .. banyak hal yang tidak kamu ingat…bahkan kau sering berhalusinasi,,”

“ jadi selama ini aku hanya berilusi..??”

“ tidak,, ra”

“ lantas apa yang terjadi padaku..??”

“singkatnya kata dokter kau baik-baik saja hanya ada sedikit memori yang terganggu,,, semua ilusimu adalah nyata,, kau hanya mengalami pengulangan memori antara kau dan kevin,,,”

“ pengulangan??” tanyaku

“ iya ra,,, tapi kau bisa memperbaikinya… dan hanya kau yang tau semua… kau masih berat untuk melepas kevin hingga kau terus memikirkannya,,”

Aku termenung sejenak mendengar penjelasan eva….. kenudian muncul tanya dalam benakku

“ lantas bagaimana dengan kevin…?? Kau bilang dia sudah tentram.. apa dia??”

“ sudah ra,,,, sudah,,, waktu itu kau koma hingga kau tak bisa menemuinya”

“ jadi selama ini pun aku belum menengok makamnya..!! dimana ia berbaring untuk istirahat va??”

“ sudah ra,,, sudah,,”

“ tidak va,, aku ingin menemuinya… sungguh bersalah diriku,, bahkan sekalipun aku belum ke makamnya.. aku ingin menemuinya ra.. tolong!!”

Kulihat eva terdiam sejenak,,, “ baik besok biar kusuruh satria untuk mengantarmu”

“ baik va makasih…”

Di dalam kamar aku terus memikirkan perbincangan antara aku dan eva…. Semua begitu dalam untuk ditinggal.. semua ilusi itu,,, kenangan itu,,, tak sanggup aku harus begini… setelah sekian lama baru kurasakan kehilangan sekarang…… betapa malangnya nasibku tak bisa mengingngat dia yang selalu memenuhi hidupku dengan warna… tangis dan tangis…….





Kupandangi satria yang terduduk di depan mobilnya… rasa bersalahku terus menghantuiku ketika ku melihatnya.. terlebih rasa bersalahku pada kevin… entah apa yang akan terjadi berikutnya..

“ sudah siap..??” tanya satria

“ iya… makasih ya sat kamu sudah mau baik mengantarku”

\iya hanya tersenyum…

Sesampai di pemakaman…. Kulihat sebuah gundukan tanah yang bertuliskan namanya… hingga kini ku teruis merindukannya… oh.. Tuhan dosa apa yang telah kuperbuat hingga kau siksa aku seperti ini,,,, air mata ku mulai mengalir….

“ sudah ra,, aku tau ini sulit bagimu.. tapi kau harus merelakan kevin pergi.. biarlah ia tentram di sana”

“ aku bersalah sat,,, selama 2 tahun baru ku tengok ia disini..”

“ ra kamu lagi sakit… dan kurasa kevin mengerti itu… kau tau dia melihatmua disana , dia hanya ingin kau bahagia” satria memelukku

“ ra aku sudah berjanji pada kevin bahwa aku akan menjagamu…. Kumohon kau melangkah kedepan,,,

Aku akan selalu ada untukmu,, tolong ijinkan aku menjadi seorang yang selalu bisa melindungimu dan menjagamu hingga akhir.. biarlah makam kevin yang menjadi saksi perkataanku ini.’’ Kulihat satria menyodorkan kotak kecil warna merah dan ia buka… disana ada sebuah cincin yang sangat indah..

Pikiranku melantun ke ingatan ketika satria selalu ada untukku selama ini.. dialah yang selalu menjagaku tapi aku masih termenung akan kesedihanku pada kevin..

“ entahlah sat,,,, saat ini aku hanya ingin sendiri,,” kataku dengan rasa penuh penyesalan… aku diambang antra kasih dan sebuah kerinduan,,,

“aku mengerti ra,, kau tak perlu menjawab sekarang.. aku akan menunggu.. tapi kau harus segera bangkit ra,, ini sudah 2 tahun dan aku yakin kevin tak akan senang melihatmu begini”

“ tidak sat,, kau salah!! Meski sudah 2 tahun… bahkan sampai kapanpun aku tak akan merelakannya!!”

“ tapi ra…”

“tidak,,,,, pergilah sat.. pergi!! Aku hanya ingin sendiri disini”

“ baiklah aku mengerti.. akan kutinggalkan kau sendri… kuharap kau segera bangkit ra… “ kulihat satria pergi dengan wajah yang kecewa.. aku tak mengerti arti hidup ini.. mengapa ada rasa yang harus ditinggalkan… mengapa kita harus bergerak maju padahal yang dibelakang masih terasa nyaman untuk kita…sebuah kasih yang berjlan dalam iringan waktu. Bergurau dalam kenangan termanis.. tapi jika kupandang kedepan,,, selalu ada sepi dan sakit yang menanti.



hari demi hari berlalu... waktu semakin tak menunjukan sebuah keadaan. bagiiku semua tampak sepi sendiri . hanya dalam gelap kubermain airmata menatap sebuah asa yang telah lama pergi meninggalkanku. namun baru kusadari semua telah berakhir...

duniaku benar" sepi... bahkan sekarang bayangmu pun tak lagi hadir u/ku , kemana perginya sang asa kemana ia membawa smua mimpiku. hingga pada suatu wktu kubenar" merindukan hadirnya, namun apa yg kutunggu tak kunjung datang. terakhir ku tak sanggup menahan rindu.... akan tetapi suaranya yg menghangatkanku, aroma tbuhnya yg menentramkan, dan sentuhan yg teramat kurindukan... kali ini ia tak datang,

dan pada suatu malam " kenapa kau tak mau mendengarkanku??" aku tertegun melihatnya berdiri didepanku,,, kali ini aku bisa melihatnya dengan jelas.. "sudah kubilang hiduplah bahagia... bisakah kau menurutiku kali ini??!"'

setelah kupandangi jelas ternyata itu dia dan kali ini aku bisa memanggil namanya " kevin..."

ia tak biarkan aku bicara. dia hanya merengkuh kepalaku dan mendekatkannya kekepalanya, ia memandangku dengan penuh kehangatan. melangkah lebih dekat dan akhirnya ia mengecup bibirku dengan mesra. aku terlebur dalam kehangatan yag ia berikan sesaat kemudian ia berkata " ku mohon hiduplah bahagia u/ku ..." belum sempat ku menjawab dia sudah menghilang. setelahny aku terbangun di ranjangku.... semua itu trnyata hnya mimpi. tp kalau memang mimpi knpa ia hrus pergi??? jk memang smua hnya ilusi dn mimpi maka biarlah aku hanyut di dalamnya. biarlah aku hdup di alam mimpi dan tak pnah lagi bangun kedunia nyata... asalkan aku bisa bersamanya utk abadi.....

KuKun, 10 Maret 2012

2 komentar:

  1. wah sob ini domainnya apaan ya ?? mantab bner ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba ente browsing d google gan
      ntar dapat tuh
      banyak bertebaran
      :D
      hehehehe

      Hapus

Katakan apa yang ingin kamu katakan