19 Apr 2012

PADA YANG MABUK WAKTU

Pada yang mabuk waktu;
Kah benar, rindu hanyalah kiasan?
Kah benar, pesolek yang selalu bercermin
 dan menemukan dirinya terbakar cemburu
adalah pesolek yang gagal memoles wajahnya?

Andai kau tahu, bahwa menyembunyikan rindu
sesulit menyembunyikan nafasmu kala salju.
Wahai yang mabuk waktu;
Aku tau kau lebih kepayang
mencuri langkah dan berlari menangkap laju,
Tapi aku lebih gamang,
mendapatimu dalam hilang yang berbahasa ambigu.
Mendapatimu ialah
Bertamu pada rumah yang terbuka, namun tiada tuan.
Meski kau tak kan keberatan ku ambil apapun di dalamnya.
Wahai yang mabuk waktu, aku tak butuh itu
Hanya tuan dalam rumah itu
Yang bisa ku ajak berlaku
memandu jalan pergi dan pulangku.

25 Januari 2012 
Sakti Mutiara Askar
Penulis merupakan mahasiswa UGM jurusan psikologi,
aktif dalam kegiatan dan komunitas KETIK,
beberapa tulisannya yang berupa sajak dapat dilihat di FB .

0 komentar:

Posting Komentar

Katakan apa yang ingin kamu katakan