NB: KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR
Dari luar, kontrakan yang terlihat seperti rumah angker ini tak terlihat istimewa. Tanpa plat atau papan penunjuk arah, tidak semua mengerti didalamnya merupakan studio kecil tempat Arum dan kawan-kawannya menelurkan beragam ide kreatif.
Tidak sendiri, saya yang awalnya berniat bertemu Mujix (komikus berambut kribo) berakhir berkumpul dengan bang Arum dan kawannya Pay di sangkar kecil ini. Dengan sapaan akrabnya, Mujix menyapa saya "Piye kabare Kop?" yang hanya bisa saya jawab dengan keramah-tamahan biasa.
Sedikit basa-basi, bang Arum menyodorkan kumpulan komik Penting gak Penting-nya. Beberapa komikus juga telah memberikan kontribusi menyuguhkan ide spontan garing, dalam hati saya berkata "Norak banget sih, apa gak ada yang lebih penting".
"Justru sekarang waktunya komik loe bisa eksis, di komik Penting gak Penting ini", Ucap Arum ketika ada temannya yang sempat menolak untuk menggambar komik empat panel ini, pasalnya ide yang terbesit saat itu cenderung garing dan norak.
Konsep cerita yang ada memang terkesan lucu gak lucu, garing, datar kadang hanya menghabiskan sisa-sisa panel belaka. Bahkan dalam ceritanya berisi muatan humor yang 'marai muntab'. "Justru disinilah kelebihannya" katanya datar, tanpa melihat kondisi saya yang terlihat memuat banyak amarah ganas :D. Cukup lakukan dan gambar, "Kapan mau ngambar kalo mikir ide melulu" sambungnya lagi.
yah, terlepas dari apa yang saya katakan tadi, cerita yang jadi memang kreatif (dalam segala arti). Memanfaatkan dan memaksa keterbatasan ide untuk di olah, cukup lakukan jangan dipikirkan. Nah loe, iya juga ya, Ayo NgoMik. (red_wajik_KopiSusu)
0 komentar:
Posting Komentar
Katakan apa yang ingin kamu katakan