29 Mar 2012

UNIVET Comic Competition

KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR
ini adalah review dari Kompetisi komik Nyi dan Ki Hajar Dewantara UKM Pramuka UNIVET Sukoharjo.
Puluhan siswa menengah atas dan kejuruan dari berbagai sekolah sekarisidenan Surakarta duduk berjejer memanjang memenuhi lorong gedung E kampus Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Beberapa dari mereka tampak sedang sibuk mempersiapkan alat gambar seperti pinsil, meja lipat, dan perlengkapan lainnya. Siang itu di kampus tersebut sedang mengadakan Lomba komik bertema ‘kepramukaan’. acara kompetisi gambar tersebut merupakan salah satu bagian dari serangkaian “Gladi Tegak V Ki dan Nyi Hajar Dewantara tingkat SMA/SMK se-eks Karisidenan surakarta tahun 2012 yang di selenggarakan UKM Pramuka kampus UNIVET Sukoharjo pada tanggal 03 Maret 2012.
Kali ini Komisi Solo berkesempatan ambil bagian dalam kegiatan tersebut melalui lomba komik on the spot sebagai pihak juri. Walau jam pelaksanaan sempat mundur gara-gara molornya upacara pembukaan, akhirnya para peserta dapat memulai lomba  pada pukul 11.00 WIB. Secara teknis pelaksanaan lomba cukup sederhana, para peserta di wajibkan mengerjakan komik dengan tema ‘kepramukaan’ dan panitia memberikan waktu 180 menit untuk peserta dalam membedah tema besar tersebut menjadi satu lembar komik berukuran A4. Sebelum perlombaan di mulai, para panitia lomba memberikan pengarahan mengenai beberapa peraturan yang harus ditaati peserta lomba.
Penjurian dalam lomba ini dibagi dalam 4 kriteria. Kriterianya adalah kesesuaian tema, alur cerita, teknis gambar, dan hasil jadi komik secara keseluruhan. Selama dua jam para peserta lomba di beri kebebasan untuk menggambar komik sesuai tema yang di tentukan oleh panitia. Koordinator dari lomba komik, Teguh Satrio Dewantara mengatakan bahwa diadakannya lomba komik ini sebenarnya untuk memberikan rangsangan kepada para siswa-siswi peserta lomba agar lebih responsif terhadap situasi sosial di sekitar mereka. “semoga dengan adanya lomba ini, masyarakat umum dapat melatih kepekaan mereka melalui media yang bernama komik” ujar Teguh kepada Komisi Solo di sela-sela lomba.  Menurut Teguh, komik dan kepramukaan bisa menjadi media sosial yang cukup ampuh untuk mengubah berbagai sudut pandang dalam melihat suatu permasalahan. Sementara itu Feri Widiyanto selaku juri sekaligus aktivis di Komisi solo mengatakan bahwa dengan diadakannya lomba seperti ini, maka diharapkan bisa tumbuh benih-benih komikus lokal generasi baru yang suatu saat kelak dapat memberi sumbangsih ke dunia komik di indonesia dengan karya-karya absurd  mereka.
Kita tunggu saja karya mereka beberapa tahun mendatang, semoga saja karya komik mereka dapat menjadi sarana mereka untuk meneriakkan perubahan dan menyuarakan aspirasi masyarakat dengan sedikit bermoral dan bermartabat.
Solo. 18 Maret 2012

dari tumblr KOMISI

1 komentar:

  1. Kemarin Teman ane ada yang ikut tuh
    banggak gak tuh

    BalasHapus

Katakan apa yang ingin kamu katakan