14 Jun 2012

Merekam Budaya Dengan Cat Air Dalam Asian Watercolour Expression 2012


Foto: Andika F Putri
“Ini adalah acara tur keliling atau pameran keliling Bentara tingkat Asia. Negara-negara di Asia Timur dan Asia Tenggara diminta untuk mengeirimkan beberapa pelukis dan lukisannya untuk dipamerkan ke Indonesia yang nantinya dikelilingkan di Jogja, Solo, Jakarta dan Denpasar,” terang Yunanto Sutyastomo pengelola Balai Soedjatmoko di sela-sela pembukaan pameran lukisan cat air Asian Watercolour Expression malam Minggu kemarin.

Indonesian Watercolour Society sebagai pengorganisir sekaligus kurator dari setiap lukisan yang dipamerkan dengan mengusung tema Asian Watercolour Expression memamerkan paling tidak 139 lukisan yang memenuhi tembok dalam bilik-bilik ruangan Balai Soedjatmoko yang dibanjiri pengunjung pameran.
Walaupun memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda dari tiap – tiap negara, namun para perupa yang berasal dari Thailand, Singapura, Myanmar, Malaysia, Hong Kong, China, Taiwan, Jepang dan Indonesia mengangkat satu tema besar mengenai Budaya atau lingkungan sekitar. Dari 139 lukisan yang dipamerkan, tampak berbagai macam teknik secara berbeda digunakan oleh para pelukis. Dikutip dari jejaring sosial Bentara Budaya, pameran lukisan Asian Watercolour Expression ini tidak hanya menampilkan lukisan dengan bahan cat air, namun lebih luas lagi dalam pengertian cat yang berbasis air (water base). Sehingga mencakup cat akrilik, guas, tinta China, dan bahan lain yang media campurnya air.
Yunanto menambahkan melukis dengan menggunakan bahan cat air tidaklah mudah, perpaduan antara bahan dan air harus sesuai dengan warna yang diinginkan sedikit saja kesalahan akan berdampak fatal sehingga pelukis harus memulai dengan lembar yang baru. Akan tetapi, tingkat kesulitan itu menjadi sesuatu yang memuaskan saat sudah tersaji dalam sebuah lukisan yang terpampang dihadapan para penikmatnya.

Salah satunya, lukisan yang menarik perhatian penulis dalam pameran lukisan Asian Watercolour Expression adalah karya pelukis Indonesia, Robby I, berjudul Lady Justice yang dibuat pada tahun 2012. Di dalam lukisannya, seorang wanita memakai kebaya kuning dengan berbalut kain jarik cokelat menenteng sebuah pedang yang mengarah ke tanah ditangan kanannya, sedangkan tangan kirinya mengangkat sebuah timbangan. Timbangan tersebut berisi tumpukan uang dan seekor tikus berdasi berdiri di atasnya, sementara di sisi lain sepasang sandal capit warna putih biru mengisi bejana timbangan dan lebih berat ketimbang uang dan sang tikus. Gambaran yang sangat membudaya itu dibubuhi simbol Pancasila yang mulai rontok di belakang sang wanita berkebaya.
Pameran lukisan Asian Watercolour Expression ini akan terus berlangsung sampai Jumat, 8 Juni 2012, nanti. Bagi anda yang ingin menyaksikan keindahan karya-karya para perupa di Balai Soedjatmoko, jangan ragu untuk menikmati indahnya lukisan Asian Watercolour Expression yang dibuka dari pukul 9 pagi hingga 9 malam.

isi artikel ini secara menyeluruh
adalah kopi paste dari salah satu blog kawan
blogger kita

@http://chic-id.com/merekam-budaya-dengan-cat-air-dalam-asian-watercolour-expression-2012/

0 komentar:

Posting Komentar

Katakan apa yang ingin kamu katakan